Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU

Friday 31 January 2020

Misteri Kampung Pasir Di Desa Legung Sumenep Madura

January 31, 2020 0 Comments
Masterceme, Misteri - Ternyata tidur di atas kasur pasir memiliki manfaat unik di kampung sumenep madura.Bukan karena mereka tak mampu membeli tempat tidur.Bukan pula karena mereka tak mengerti kesehatan. Tetapi bagi masyarakat Desa Legung, Sumenep, Madura, pasir merupakan bagian dari kehidupan mereka.

Misteri Kampung Pasir Di Desa Legung Sumenep Madura

Seorang ibu muda menjerit-jerit ketika anaknya bermain di tanah yang berpasir. Ia sangat cemas. Sebab, konon, pasir identik dengan cacing. Itu terjadi di kota-kota, khususnya di kalangan keluarga tertentu yang sangat mengenal makna hidup sehat. Tetapi, di Desa Legung, Sumenep, + 166 km dari Kamal (penyeberangan) Madura, masyarakat begitu akrab dengan pasir. Tua muda, pria-wanita, dewasa ataupun anak-anak, demikian damai hidup bersama pasir. Bahkan, seorang ibu menyusui bayinya yang baru berusia 40 hari di atas hamparan pasir tanpa alas selembar pun. Dan bagi anak-anak, bermain di pasir ibarat berada di dunia fantasi.

Bila sore hari, selepas tugas, mereka bergeletakan di pelataran pasir tanpa rasa canggung.Terserak mirip turis asing di Pantai Kuta, Bali. Seperti menyambut purnama tiba. Seorang ibu tanpa ragu-ragu mengurai rambutnya yang basah dan menelungkup di pasir, seakan butir-butir pasir itu sahabat yang paling setia.

“Sejak saya lahir sudah begini,” katanya.

Tidur Diatas Pasir Anti Guna-Guna

Seorang penduduk Legung yang lain menyatakan bahwa tidur di atas pasir terhindar dari perbuatan jahat, seperti guna guna, santet, dan sejenisnya. Menurutnya, ilmu hitam tak mampu menjangkau sasaran bila yang diserang bersatu dengan bumi. Oleh sebab itu, mereka punya keyakinan bahwa tidur di atas pasir adalah baik, termasuk untuk kesehatan dan ketentraman jiwa.

“Kalau alam kita dekati, Ia akan ramah pada kita,” tuturnya berfalsafat.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Anehnya, hanya desa-desa tertentu di wilayah Madura yang punya keyakinan seperti itu. Kenapa Legung? Konon, desa yang berpenduduk sekitar 545 jiwa ini merupakan desa cikal-bakal bagi desa-desa lain di sana.Menurut Edi Setiawan,SH (43), Desa Legung menupakan kota pelabuhan tertua di sana. Konon, usianya hampir 650 tahun. Dan di sanalah keyakinan berkembang.

“Pokoknya tidur di atas pasir lebih nikmat,” ujar Muarte (45), membela.Memang, Tuhan menganugrahkan pasir pada masyarakat Legung dengan keunikannya tersendiri.Warna dan bentuk pasir tidak seperti biasanya. Kristal pasir tidak lekat di badan, serta butir-butirnya begitu lembut menyerupai tepung. Ia berwarna coklat muda, tidak seperti warna pasir pantai atau pasir pedalaman.

Menurut Edi, budayawan berdarah Tionghoa yang mengaku lebih Madura daripada orang Madura asli, pasir Desa Legung bersifat adaptil. Jika udara dingin, pasir akan menimbulkan kehangatan. Sebaliknya, jika udara panas, pasir menimbulkan rasa sejuk di badan. Itulah sebabnya mereka membawa pasir ke atas tempat tidur di dalam rumah mereka.

 Daftar Sekarang

Kasur Pasir Tradisi Yang Unik

Hampir semua penduduk desa tersebut memiliki tempat tidur khusus yang berisi pasir. Biasanya berbentuk 4 persegi panjang menyerupai bak mandi. Bahan utama dindingnya terbuat dari semen. lsi dan luas bak tidak sama, tergantung besar-kecilnya ruang yang ada. Namun cukup untuk satu keluarga. Mereka rata-rata memiliki lebih dari dua buah. Satu berupa tempat tidur khusus yang berisi pasir, sementara lainnya terbuat dan kayu atau besi sebagaimana tempat tidur biasa.

“Kalau bosan tidur di pasir, barulah kami mempergunakan tempat tidur biasa,” tutur Muarte.

Butir-butir pasir yang naik harkat itu konon didatangkan dari Gunung Pasir di Desa Legung Barat, Dapinda, serta Lombang, yang terletak + 3 km dari desa. Mereka mengangkutnya dengan berjalan kaki. Bagi yang mampu, mereka bisa mengupah orang lain untuk mengambilkannya.

“Tetapi biasanya kami ambil sendiri. Sebab, itu kepentingan khusus,” ujar Muarte selanjutnya.

“Yang jelas, pasir yang kami gunakan bukan pasir biasa, selain belum terinjak-injak kaki, pasir tersebut memiliki khasiat khusus.” Salah satunya mencegah terkena  sakit pinggang.

“Bahkan punya keasyikan tersendiri,” tambahnya.

“Tidak usah malu-malu, bagi saya bergaul dengan istri di pasir Iebih nikmat,” tuturnya. Dan Fatimah (37), sang istri melerok manja.Konon bila para tetangga mengganti ‘kasur’-nya tiap 8 bulan atau 6 bulan, Muarte cukup dengan 3 bulan sekali.

“Kalau terlalu lama tidak diganti, rasanya lain,” lanjutnya. Sementara itu Maftuhah (31) mengaku Iebih cepat mengganti kasurnya karena Ia punya anak yang masih kecil-kecil.

Sejauh mana pengaruh pasir terhadap lubang hidung, telinga, dan mata? Adkhan (37) dengan jujur mengaku bahwa tak jarang pasir bisa masuk ke mata, hidung, maupun telinga, setiap bangun tidur pagi.Tetapi Ia mengaku tak pernah risau, karena pasir-pasir tersebut tidak membahayakan kesehatan. Caranya? “Ya dicuci biasa. Seperti kita cuci muka pada pagi hari sewaktu bangun tidur.”

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Llngkungan Yang Akrab

Misteri Kampung Pasir Di Desa Legung Sumenep Madura

Hingga kini, masyarakat Desa Legung tetap bertahan pada kebiasaan itu meski zaman semakin maju. Bahkan, mereka merasa bangga setiap kali desanya dikunjungi oleh orang-orang kota, termasuk para turis mancanegara yang datang dengan rasa kagum. Para pengunjung juga tidak menuntut disediakan meja kursi. Justru mereka, dengan spontan, ikut duduk di hamparan pasir yang nyatanya terasa nyaman.

Sebuah Iingkungan yang damai dan akrab. Susunan bangunan ikut mendukung terciptanya keakraban. Sebagai contoh, setiap himpunan keluarga (terdiri antara 8-10 rumah) memiliki pelataran luas yang terdiri dan hamparan pasir. Sementara tubuh tergeletak di pasir yang tergelar bersih, mata leluasa memandangi bentuk arsitektur bangunan yang rata-rata indah. Ukiran khas Madura yang didominasi motif Cina dengan warna-warna keras itu seperti kerasnya sikap orang-orang Madura dalam mempertahankan prinsip.

Susunan bangunan yang mengepung pelataran agaknya membuat angin tidak leluasa masuk. Dengan demikian, ketenangan duduk tidak terusik oleh gangguan angin. Udara pantai yang sejuk membuat para penghuni atau pendatang asyik menikmati kedamaiannya.


Hampir setiap keluarga di Desa Legung rata-rata tidak memiliki meja-kursi. Bukan berarti mereka tidak mampu membeli. Tetapi, rupa-rupanya pasir lebih berfungsi daripada meja-kursi itu sendiri. Peranan pasir bukan sekadar sebagai alat tidur, melainkan sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Dari sejak halaman rumah, ruang tamu, ruang tidur sampai ke dapur, semuanya terdiri dari hamparan pasir yang bersih. Tetapi, anehnya, meski sebagian mereka memiliki lantai ubin yang mengkilat, toh pada ruang yang lain- khususnya ruang tidur keluarga-terdiri dari hamparan pasir belaka.

Jangan Lupa Baca Cerita lain nya di Cerita Serem

Penduduknya ramah dan akrab, tidak dijumpai lelaki yang berkumis bapang, mata tajam dengan ikat kepala yang menjuntai, kaos genggang serta celana pangsi. Mereka kuyup senyuman, anggukan, dan kepolosan jua yang muncul di dalam menjamu tamu lainnya. Mereka yang rata-rata hidup sebagai nelayan atau pedagang tampaknya tidak kekurangan.

Rumah-rumah mereka tergolong mewah dibanding dengan kehidupan para nelayan di daerah lain. Tidak terlihat rumah gubuk yang reot dan berkesan kumuh. Bahkan, hampir setiap bangunan yang rata-rata terdiri dari rumah tembok permanen, terdapat tanaman bonsai yang bernilai tinggi sebagai mata dagangan atau hiasan.

“Kami mendapatkan tanaman ini dari Pulau Masalembo,” tutur Muarte.

“Harganya cukup tinggi di sini,” tambahnya. Tetapi, lagi-lagi, meskipun rumah mereka tergolong mewah untuk standar kaum nelayan, toh anak-anak mereka lebih senang di halaman yang beralasan hamparan pasir.

Banyaknya remaja yang mengenyam pendidikan SMA, menjadi ukuran bahwa tata perekonomian mereka cukup. Seorang nelayan yang tak mau disebut namanya mengaku bisa memperoleh uang Rp 100 ribu setiap harinya, di luar musim panen.Cara hidup mereka yang menyatu dengan pasir bukanlah cermin kemelaratan atau keterbelakangan.

“Kami hanya ingin melestarikan budaya warisan leluhur,” tutur Muarte.

“Kalau tempat tidur biasa mungkin masih bisa disengat binatang, kutu busuk, sampai gigitan ular. Tetapi dengan tidur beralaskan pasir, kami merasa aman dan tenang. Ular pun tak suka dengan pasir.”

Bisa saja alasan dicari-cari. Namun, yang jelas, sulit untuk mendapatkan cara bagaimana mengubah tradisi.

 Daftar Sekarang

Misteri Kematian Sang Ratu Cleopatra Dan Makam Nefertiti

January 31, 2020 0 Comments
Masterceme, Misteri - Nama Cleopatra serta Putri Nefertiti menjulang sebagai lambang perempuan yang melewati jaman. Sampai saaat ini nama keduanya masihlah selalu dibicarakan walau mereka hidup di saat Mesir Kuno. Tak mengherankan bila penyebabnya kematian serta kehadiran kuburannya masihlah di cari serta jadikan bahan riset beberapa arkeolog semua dunia.

Teori yang mengatakan Cleopatra bunuh diri dengan ular mungkin saja tampak dramatis serta masuk akal mengingat waktu itu dianya jadi tujuan pembunuhan baik oleh orang luar ataupun dari dalam kelompok istana sendiri. Namun sebagian pakar menyanggah teori itu. Mereka dengan tegas menyampaikan kalau Cleopatra tak bunuh diri memakai ular kobra.

Misteri Kematian Sang Ratu Cleopatra Dan Makam Nefertiti

Sejatinya kesangsian mengenai langkah bunuh diri Cleopatra telah berlangsung mulai sejak lama. Walau sekian, tutur Joyce Tyldesley, Ahli histori Mesir dari University of Manchester, lnggris, pada The Huffington Post, alasan beberapa peneliti tidak berhasil mematahkan teori lama yang terlanjur dikonsumsi demikian saja oleh khalayak.

“Kematian oleh ular masihlah diakui sebagai sisi dari mitos mengenai Cleopatra, ” lebih Tyldesley, yang juga membahas kematian Cleopatra menurut bukunya yang berjudul  Cleopatra : Last Queen of Egypt. Dalam Encyclopaedia Britannica, Tyldesley menulis, Cleopatra bunuh diri pada 30 SM, tidak lama sesudah ia serta kekasih sekalian sekutu politiknya, Mark Antony, menanggung derita kekalahan militer dari penguasa Romawi, Oktavianus.

 Daftar Sekarang

Bln. ini, Tyldesley serta Andrew Gray, kurator henpetologi di Museum Manchester, tampak berbarengan dalam satu video yang menerangkan ketidakpraktisan Cleopatra bila bunuh diri memakai ular. Video itu adalah sisi dari pelatihan on-line gratis mengenai histori Mesir kuno yang bakal di luncurkan akhir Oktober ini.

Kisah-kisah classic mengatakan kalau Cleopatra bunuh diri dengan seekor “asp” yang diam-diam masuk ke istananya sesaat Oktavianus memegang tahanannya. Terlebih dulu, ular juga menggigit satu atau dua pelayannya. Menurut menyebutkan, “asp” dapat mengacu pada satu diantara ular berbisa Eropa atau kobra Mesir.

Seekor ular kobra sangat besar untuk menyelusup ke istana tanpa ada di ketahui orang. Serta jikapun Cleopatra memperoleh ular itu didalam istananya, lanjut Gray, coba menggunaka bisanya untuk bunuh diri bakal mempunyai tingkat kegagalan yang cukup tinggi.

“Sebagian besar gigitan ular yaitu gigitan kering, ” Gray menerangkan, merujuk pada kenyataan waktu menggigit kobra tak menyuntikkan toksin. “Bahkan dengan gigitan kobra, peluang untuk mati cuma 10 persen. ”

Mati oleh dapat ular tak dapat cepat serta menyakitkan, Gray memberikan. Toksin kobra perlahan membusukkan daging seorang. Begitu mustahil lagi kalau Cleopata serta dua pelayannya bunuh diri dengan satu ular. “Mendapatkan ular menggigit dua orang atau lebih dengan cara berurutan bakal begitu susah, ” jelas Gray.

Christoph Schaefer, profesor histori kuno di University of Trier, Jerman, bikin alasan sama dalam satu Ia berspekulasi kalau Cleopatra sesungguhnya bunuh diri dengan toksin, lantaran sebagian catatan menyebutkan ia mempunyai pengetahuan masalah toksin.

Cleopatra bukanlah type orang yang bikin modus bunuh diri dengan suatu hal yang kurang masuk akal, seperti dengan ular, ” catat Stacy Schiff dalam bukunya Cleopatra : A Life. “Seorang pemimpin tambah lebih mungkin saja untuk memakai toksin. ”

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Diluar itu, terdapat banyak ilmuwan yang yakin kalau sesungguhnya Cleopatra mati dibunuh, namun Iangsung dibantah oleh Tyldesley. Ia tak temukan bukti kalau ratu paling akhir Mesir itu dibunuh. “Kami tahu sedikit mengenai bunuh diri di Mesir kuno, bahkan juga nyaris tak pernah terdengar. Namun bunuh diri pada orang-orang Helenistik/Romawi dilihat sebagai langkah yang dapat di terima untuk hadapi permasalahan yang berlarut-larut. Serta Cleopatra itu punya dunia. ”

Cleopatra bukanlah hanya satu perempuan yang dikagumi di orang-orang Mesir Kuno. Ada sosok lain yang juga mempunyai dampak dalam peradaban mesir kuno. Dialah Putri Nefertiti. Dia digambarkan sebagai ratu yang mempunyai gabungan kemampuan serta kecantikan. Ia mempunyai badan ramping, berbibir merah dan mempunyai mata coklat almond.

Namun tidak cuma kecantikannya yang jadi perhatian ilmuwan. Kematian ibu Raja Tutankhamun yang wafat pada 1336 SM itu penuh misteri. Makamnya tidak pernah diketemukan. Sebagian teori mengemuka. Satu diantara teorinya, makam Nefertiti ada di ruang rahasia di kompleks makam Raja Tutankhamun atau Raja Tut.

Makam Nefertiti

Satu riset yang dikerjakan di makam Raja Tut di Lembah Beberapa Rajaraja pada th. 2015 berikan panduan mengenai makam Ratu mesir yang hidup pada periode paling kaya kebudayaan mesir kuno, pada 1370- 1330 SM itu.

Riset yang dikerjakan oleh pakar peradaban mesir asal lnggris, Nicholas Reeves, itu mengatakan membuka ada pintu masuk rahasia di makam Raja Tut. Hasil riset di dukung oleh penelitian ahli radar jepang, Hirokatsu Watanabe, yang mengklaim mempunyai bukti ada dua buah ruang di makam Raja.

“Memang ada, berdasar pada radar, ada satu ruang di belakang dinding, tak diragukan lagi, ” tuturnya.

Berdasar pada temuan itu, bln. ini satu tim peneliti merencanakan kembali meneruskan pencarian makam Nefertiti. Tim bakal kembali memakai system radar untuk memindai makam Tut.

Kesempatan ini, pencarian di pimpin tim Kampus Polytechnic Turin, Italia. Tim itu adalah tim ketiga yang lakukan riset dalam dua th. paling akhir.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

“ini bakal jadi kerja riset ilmiah yang memerlukan kecermatan serta bakal mengonsumsi saat sekian hari atau mungkin saja minggu, ” kata Franco Porcelli, pemimpin proyek pencarian makam yang juga profesor fisika di Departemen Sains Terapan serta Tehnologi Kampus Polytechnic Turin Italia, seperti diambil serta Daily Mail.

“Tiga system radar bakal dipakai dengan cakupan frekwensi serta 200Mhz sampai 2GHz, ” imbuhnya.

Mamdouh Eldamaty bekas Menteri Kepurbakalaan Mesir yakini ada ruangan tersembunyi dalam makam Raja Tut Bila dapat dibuktikan ada ruangan rahasia, itu dapat jadi penemuan bersejarah era ini.

Terlebih dulu National Geographic sudah lakukan pemindaian radar dengan harapan temukan ada bukti makam yang lebih terang. Tetapi pemindaian dengan memakai antena radar dengan frekwensi 400 serta 900 Mhz ini nyatanya tidak membawa hasil. Dengan kata lain tak diketemukan bukti ada ruangan kosong yang tersembunyi. Dunia masihlah menanti beberapa arkeolog lain lakukan riset cermat lebih cermat untuk membuka kehadiran makamnya yang misterius.

 Daftar Sekarang

Thursday 30 January 2020

Cerita Misteri Penampakan Hantu Pasar Setan Keramat

January 30, 2020 0 Comments
Masterceme, Mistis - Penampakan Suara Mistis Keramat.Sepintas Makam Ranjang Gumantung, hanya berujud makam pada umumnya,namun tidak ada yang istimewa, namun bagi pelaku ritual di makam-makam keramat, area kuburan itu bak pasar malamnya berbagai jenis lelembut Tempat berkumpulnya jin, setan, gandoruwo, kuntilanak, wewe sampai tuyul pada malam-malam tertentu Bahkan makam ini sering menyesatkan orang yang berfikiran kalut. Bagaimana kisah mistis yang menyeramkan itu?

Cerita Misteri Penampakan Hantu Pasar Setan Keramat

menurut rangkaian katanya ranjang gumantung itu berarti tempat tidur yang berayun, tetapi yang dimaksud dari nama Makam Ranjang Gumantung disini adalah tempat tidur panjang (kematian) yang lokasinya berada di atas gundukan tanah (semacam bukit) yang di bawahnya mengalir sungai keramat. Sehingga jika dipandang dari kejauhan bak sebongkah tanah yang menggantung di atas sungai. Keberadaan Makam Ranjang Gumantung ini di wilayah Kalurahan Jayantakan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah yang jauh dengan pemukiman penduduk.

makam keramat itu nampak seperti tak terurus, di sana hanya terdiri dan belasan nisan saja yang kanan kirinya tumbuh pepohonan liar, pohon kamboja, preh, beringin, gayam dan pepohonan besar lainnya yang tak mungkin disebutkan satu persatu di sini. Sementara di bawah pepohonan besar tersebut, juga tumbuh berbagai jenis rerumputan, seperti rumput gajah, ilalang, rumput teki, krokot yang menjuntai merata hampir di setiap sudut gundukan tanah kuburan itu. Area makam itu juga tanpa juru kunci, sehingga tak mengherankan jika komplek makam ini terkesan angker dan menyeramkan.

 Daftar Sekarang

Dengan begitu orang pun harus berfikir seribu kali untuk memasuki makam tersebut, karuan saja kalau hanya orang-orang tertentu saja berani menjejakkan kakinya memasuki area makam itu. Ungkapan ini tidak berlebihan, apalagi komplek Makam Ranjang Gumantung ini sering menyesatkan orang. Contohnya, seperti yang dituturkan Hernadi, warga setempat yang sering memergoki dan menolong orang yang tersesat di dalam Makam Ranjang Gumantung ini. Dikisahkan, pada suatu malam tertentu, dia beberapa kali harus membantu kepada orang yang minta tolong.

Biasanya tentang orang yang tesesat di sini, katanya, terjadi pada tengah malam atau menjelang fajar menyingsing. Menurut pengakuan orang yang terjerumus di tengah keramat  Makam Ranjang Gumantung itu, ungkap Hernadi, paling sering diawali karena mereka mendengarkan alunan suara musik dari kejauhan. Namun ketika suara alunan musik yang terdengar riuh, layaknya alunan musik di tengah keramaian pesta perhelatan, sehingga seolah mampu membius orang yang mendengarnya menjadi penasaran dan tertarik untuk melihat dan mendekatnya.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Namun semakin alunan musik itu diperhatikan dan diikuti keberadaannya, seolah seperti berpindah-pindah, kendati suaranya semakin jelas. Tentu saja situasi ini membuat orang semakin penasaran, sehingga nafsu untuk menyaksikan sebuah pertunjukan musik tersebut semakin besar. Tetapi ketika alunan musik yang semula terdengar di arah selatan dan mencoba untuk dihampiri, di tengah perjalanan seperti berpindah di arah barat, lalu berpindah ke arah utara dan seterusnya. “Jadi keramaian yang didengar sudah berpindah ke arah lain dan ketika orang tadi berbalik meuju ke arah sumber suara, alunan musik itu sudah berpindah ke arah semula,” cerita Hernadi lagi.

Orang yang merasa penasaran ini baru akan sadar setelah dia berada di tengah area Makam Ranjang Gumantung dengan keadaaan sendirian dan kondisi sepi. Karuan saja orang ini menjadi ketakutan, bulu kuduknya bergidik, selanjutnya berteriak-teriak minta tolong. Kejadian seperti itu, lanjut Hernadi, tidak hanya sekali dua kali saja, tetapi mungkin sudah belasan kali, bahkan Hernadi sendiri juga pernah mengalaminya sendiri. “Ketika itu, saya sedang jagongan (nonkrong bertamu) di rumah teman di Kampung Punggawan, akhirnya saya juga terkungkung di tengah makam itu,” ujarnya

Dan peristiwa cerita mistis misteri seram yang menyesatkan itu terjadi berulangkali, maka warga Kampung Jayatakan itu sudah tidak akan tergoda lagi dengan tabiat lelembut penghuni Makam Ranjang Gumatung yang terletak di sudut kampungnya tersebut, meski sesekali warga juga masih mendengar alunan musik berirama dangdut atau campursari yang berasal dari makam ini, pada malam-malam tertentu sekitar pukul 21.00 WIB sampai tengah malam.Tetapi bagi warga kampung lain lagi-lagi sering tergoda dan tersesat di area angker komplek makam ini.

Makam Ranjang Gumantung merupakan mati, artinya, tidak digunakan lagi untuk mayat baru, saat ada salah satu yang meninggal dunia di kampung tersebut.Malah Makam Ranjang Gumantung ini juga masih menjadi misteri yang belum terungkap sampai sekarang ini, kapan makam ini mulai berdiri, siapa saja jasad yang dimakamkan di sana, juga tidak ada penjelasan yang pasti. Ibarat hutan komplek Makam Ranjang Gumantung masih sangat perawan dan sungguh menantang. Dari sanalah,banyak spiritual tertarik untuk menyingkap tabir di balik makam tersebut.

Akhirnya Marijan mencoba melakukan petualangan supranatural bersama dengan Maseko Putih, salah satu spiritual kondang yang tinggal di Pondongan, Banaran, Surakarta. Awalnya, ketika Marijan bersama Maseko berjalan menuju Komplek Makam Ranjang Gumantung itu, sepanjang perjalanan Maseko selalu bungkam seribu bahasa menanggapi pertanyaan yang diajukan Marijan senja itu. “Saya baru akan menjawab pertanyaan yang anda lontarkan, setelah kita sampai di makam, itu saja bukan saya yang akan menjawab, melainkan makhluk halus yang meminjam raga saya,” jelasnya

Cerita Misteri Penampakan Hantu Pasar Setan Keramat

Begitu kami mulai memasuki gerbang Makam Ranjang Gumantung, disambut dengan suara burung hantu yang bersumber dari dahan pohon Gayam. Maseko kemudian duduk bersila di selasela sambil memejamkan mata, sambil membacakan suatu rapal yang tak jelas terdengar oleh Marijan. Tiba-tiba saja Maseko rnengucapkan kata-kata berbahasa Jawa halus. “Kula ingkang sowan (saya yang datang menghadap)....” Ucap Maseko pelan. Kepada siapa maseko berbicara Marijan juga tidak tahu, sebab di makam itu tidak ada orang lain selain mereka berdua.

Sejenak berikutnya, Maseko lantas membuka bungkusan kembang setaman, pisang raja yang dibungkus daun pisang segar yang tadi dibawanya. Selanjutnya Maseko mengangguk-anggukan kepalanya, sebagai isyarat agar Marijan mengawali mengajukan pertanyaan. Ketika ditanya siapa yang berada di hadapan ini ? Maseko mulai membuka mulut, sambil berucap kalau roh yang ada di raga Maseko adalah Ki Suro, salah satu tamtama (tentara/kepala prajurit) Kraton Surakarta Hadiningrat.

Iazimnya suasana keramaian pasar malam di Solo yang banyak dijajakan berbagai jenis dagangan. Mulai dari dagangan yang sepele, sampai benda-benda bertuah yang berharga mahal diperdagangkan di sini. Di sana merupakan terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh berbagai jenis makhluk halus yang bernama jin, setan, gandoruwo, kuntilanak, wewe sampai tuyul dan berbagai macam lelembut lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu di sini. “Mereka melakukan transaksi juga beli dengan cara barter barang,” lanjut Maseko

Cara barter itu, terangnya, dengan cara barter yang umumnya dengan alat pembayaran berupa emas lantakan, perak dan kuningsari (tembaga). Mengapa di sini sering terdengar suara music dangdut atau campur sari yang seolah-olah ada suatu keramaian? Ya suara keramaian itu pasti akan terdengar pada malam Jum’at kliwon, Selasa Kliwon dan ium’at legi. Bahkan kalau pada bulan sura, keramaian makhluk halus atau lelembut itu digelar setiap malam sepanjang bulan.

“Dalam keramaian ini, sebetulnya bangsa kami sedang melakukan pertemuan, sekaligus bersenang-senang, jawab Maseko.

Dari mana saja lelembut itu datang? Dari Hutan Krendawahana, Gunung Lawu, Gunung Merapi, makam Pengadeg (makam raja-raja Pura Mangkunegaran), makam Imogiri (makam raja-raja trah dinasti Mataram), laut selatan dan masih ada lagi makhluk halus yang datang dari daerah lain di sempanjang Pulau Jawa. Suasana keramaian di sini, katanya, suasana pasar malam mini mirip suasana keramaian di Pasar Malam yang dilakukan manusia di dunia. Ramai sekali, di sana-sini ada kilau terang bendengar dan sinar lampu yang diletakkan di tempat tertentu.

Di malam itu juga disajikan ubarampe sesaji, mulai dari kembang setaman, kemenyan, dupa dan candu, serta wewangian khas yang disajikan buat berbagai jenis lelembut. Banyak juga mereka yang datang berpasang-pasangan, entah mereka sedang pacaran atau sudah menjadi pasutri (pasangan suami istri), bahkan juga ada anak kecil segala. Di sana ada 3 jenis candu yang dijual belikan, yaitu jenis candu kuning, putih dan hitam. “Candu kuning biasa dikonsumsi oleh jin atau khodam yang punya jabatan,” tuturnya.

jenis candu putih untuk bangsa lelembut kelas menengah dan candu hitam dipergunakan untuk makhluk halus kelas bawah. Alat pembayaran yang digunakan untuk membeli candu, berupa uang recehan gaib berbentuk kepingan emas, berlian dan kepingan kuningsari (tembaga). Dikeramaian lelem but itu, juga kadang terjadi keributan antar mereka, dengan sebab yang berlainan, seperti gara-gara senggolan waktu berjoget diiringi alunan musik dangdut atau campursari, Ada juga yang disebabkan cemburu, karena pasangannya digoda makhluk halus lain.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Dalam keramat Makam Rajang Gumantung ini juga masih banyak tersimpan jenis wesi aji atau pusaka, juga perhiasan atau barang-barang berharga Iainnya. Pusaka itu ada yang berbentuk keris, tombak, cundrik, batu akik, bokor, permata, dsb. Jadi, Iumrah kalau orang sering mendapatkan barang-barang bertuah di sekitar Makam Ranjang Gumantung ini. Untuk membedakan jika pusaka atau barang bertuah itu aura baik atau buruk bagi yang menemukannya, dengan cara mengukur diawali dengan jari tangan kanan dan ibu jari tangan kiri.

Mengukurnya dari atas, dimulai dari bates pesi (gagang keris dengan hitungan berurutan jogan (Iantai), latar (halaman), gedong (rumah mewah) dan pawuhan (sampah) sampai pada ujung pusaka (keris/tumbak, cundrik). Jika penemu wesi aji hitungannya jatuh pada jogan, maka orang yang menemukan pusaka itu bisa menjadi tumbal, sehingga jiwanya terancam. Ketika hitungannya jatuh Dada latar, penemu ini kehidupannya akan kering, jauh dari rejeki. “Jadi kalau ada orang yang menemukan pusaka dengan hitungan tersebut, sebaikannya dibuang, dilarung atau dikembalikan saja,” terangnya

Tapi jika ada penemu pusaka di sana dan dihitung jatuh pada gedong, maka akan mendapatkan kemuliaan, perlindungan dan berlimpah rejeki. Kalau hitungan pusaka itu jatuh pada pawuhan, pemiliknya akan nyaman dalam menjalani kehidupannya, Artinya, banyak teman, bisa menjadi orang terhormat, pemimpin. “Karena pawuhan itu ibarat tempat yang mampu menampung segala macam kebaikan maupun keburukan. Sehingga bisa diterima dari berbagai kalangan dalam status sosial maupun status ekonomi yang berlainan,” tuturnya.

Sebenarnya masih banyak yang ingin tanyakan kepada roh Ki sura yang merasuk dalam raga Maseko, tetapi berhubung tiba-tiba saja tubuh Maseko tampak gemetar, bersimbah keringat, Hal itu sempat membuat takut, apalagi malam sudah menjelang tua, tidak mampu yang bisa Marijan perbuat, kecuali hanya terpaku, terdiam menunggu kesadaran Maseko pulih seperti sediakala. Atas kondisi dan situasi seperti itu, karuan saja mau tidak mau jika harus maklum, menerima penjelasan sampai di situ saja.

 Daftar Sekarang

Tuesday 28 January 2020

Berburu Tokek Siluman Di Hutan Gaib yang Berharga Milyaran Rupiah

January 28, 2020 0 Comments
Masterceme, Misteri  - Siapa yang bisa menduga hewan yang berbentuk seperti kadal dan bertubuh kasar dan besar itu yang dinamakan tokek bernilai ratusan juta dan bahkan ada harga tokek yang sampai milyaran rupiah. Hingga harga yang cukup menjanjikan itu menjadi bisnis tokek dadakan bagi orang-orang yang ingin kaya mendadak. Kisah cerita berburu tokek inipun terjadi saat perburuan tokek sedang marak-maraknya di Kisaran sebuah kota kecil di Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Berburu Tokek Siluman Di Hutan Gaib  yang Berharga Milyaran Rupiah

Aku seorang pegawai kecil di sebuah instansi pemerintah. Sebagai pegawai rendahan sudah tentu gaji yang kuterima tiap bulan tidak seberapa. Apalagi aku sudah mengambil uang di bank dengan jaminan SK Pegawaiku untuk membeli sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Awalnya semua kujalani dengan biasa-biasa saja. Hatiku terhibur dengan mendapatkan rumah baru itu. Tapi ketika ku tahu istriku sedang mengandung anakku yang pertama, jujur ada perasaan cemas di hatiku.

Do’aku untuk memiliki keturunan telah dijawab Tuhan, tetapi kemampuan ekonomiku untuk menyambut anakku yang benar-benar meragukan. Biaya susu, periksa kandungan tiap bulan, biaya ini-itu yang makin membuat kepalaku serasa mau pecah. Padahal sering malam hari untuk mengisi kekosongan waktu aku ngojek di stasiun kereta api. Kupikir yang kulakukan dapat menambah income. Tapi tetap saja masih kurang. Karena istriku dalam masa hamilnya sering sakit-sakitan. Kata dokter, memang bawaan si jabang bayi yang ada dalam perutnya.

 Daftar Sekarang

Lalu di saat kekalutanku makin manjadi, seorang teman membawa kabar baik yang cukup menggiurkan. Bisnis tokek. Binatang melata yang mirip cicak atau kadal yang bertubuh besar berwarna kuning dan bertubuh merah. Binatang yang ku tahu cuma binatang yang menjijikan itu ternyata harga tokek  cukup menggiurkan. Dan itu ku tahu dan Mr. Lie, laki-laki tua asal Malaysia.

Katanya tokek seberat 3 ons saja bisa mencapai ratusan juta apalagi yang mencapai berat sampai 4 ons ke atas. Pembeli dari Malaysia siap membayar dengan hitungan milyar, semula aku masih tidak percaya. Tapi Mr. Lie menunjukkan keseriusannya dengan menginap di sebuah penginapan di kotaku. Yang makin meyakinkanku dia memboking kamarnya selama satu bulan dan siap membantu uang transportasi team kami dalam perburuan tokek.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Semangetku mendadak bangkit. Bayangkan, untuk menjadi orang kaya terus memenuhi ruang kepalaku. Pagi aku kerja, sorenya kuhabiskan waktuku keliling Asahan dengan team untuk memburu tokek. Awalnya kami cuma berempat, namun dalam waktu sekejap kami sudah seperti sebuah organisasi yang terorganisir.

Kami punya kaki atau informan dan setiap tempat yang kami datangi. Dan Air Joman, kota Tanjung Balai, Sungai Kepayang, desa Silau Laut, bahkan sampai Kabupaten Batubara, Labuhan Batu Utara dan Simalungun. Sepertinya semua demam tokek. Semua teriming-iming untuk menjadi orang kaya mendadak.

Hari-hariku ikut berubah. Aku sudah jarang menemani istriku di rumah. Semua demi mimpi yang aku sendiri pun masih tetap ragu. Karena, yang kudapati di lapangan, tokek terbesar cuma seberat 2 ons. Sudah berpuluh-puluh target yang kami dapat, hasilnya sama. Tapi ada yag seberat 2,9 ons. ini yang membuat keraguanku berubah-ubah. Jujur, setengah bulan kujalani pulang pagi hanya untuk memburu tokek, yang juga membuatku hampir putus asa. Awalnya pencarian itu wajar, belakangan, kami sudah melibatkan jasa paranormal. Bahkan beberapa paranormal sudah ikut bergabung dalam team.

Menurut paranormal tokek itu binatang mistis,dari mistis suara tokek hingga mitos keberadaan tokek yang di anggap misterius yaitu ada suara tokek belum tentu dapat dilihat keberadaannya,sehingga perlu cara menangkap tokek dengan berbagai mantra dan sesaji.

Mereka mulai menggunakan berbagai macam sesaji. Ada yang menggunakan jenis bunga-bungaan yang dihanyutkan ke sungai, ada juga yang menggunakan darah ayam hitam yang dipercikkan di tempat berburu tokek yang diduga kuat ada tokeknya. Malah ada juga yang menggunakan pedupaan untuk memuja tokek agar mau datang.

 Kadang aku geli, tapi bayangan uang ratusan juta dan milyaran itu membuatku ikut dalam berbagai macam ritual. Kesan yang kurasa, tokek seperti binatang setan. Karena saat kami berada di sebuah gedung tua di daerah Pematang Siantar suaranya jelas terdengar suara tokek tapi bentuk tokeknya tak dapat kami temukan. Padahal sudah dilakukan berbagai ritual menurut paranormal yang ikut. Lagi-lagi kami gagal. Kesalnya aku setengah mati!

Sepertinya cerita berburu tokek pasti ada hubungannya dengan jin. Itu pendapat paranormal yang ada dalam team kami. Sungguh mati aku tidak percaya dengan pernyataan paranormal itu. Semua hanya karena bayangan uang. Kalau tidak dibayarin aku tak mau ikut dengan team yang mulai edan dengan hal-hal yang berbau takhayul mengenai mitos mistis tokek.

Waktu berputar begitu cepat. Tidak terasa apa yang kami kerjakan sudah hampir satu bulan. Waktu itu masa tinggal Mr. Lie hanya tinggal sekitar 5 hari lagi. Sementara tokek yang kami cari satu ekorpun belum ada yang kami dapatkan. Laki-laki tua asal Malaysia itu memang sudah cukup banyak menghabiskan uangnya selama di Indonesia.

Maka sisa yang tinggal sedikit kama berharap, usaha kami berhasil. Apalagi saat seorang teman mengundang kami ke ladangnya di daerah Bandar Pasir Mandoge hanya berjarak beberapa kilometer lagi dari Pematang Siantar. Dia sangat yakin di ladangnya ada tokek yang cukup besar. Karena pekerjanya pun pernah melihat tokek raksasa itu melintas beberapa kali. Hanya saja saat hendak ditangkap tidak pernah bisa.

Berburu Tokek Siluman Di Hutan Gaib  yang Berharga Milyaran Rupiah

Secercah harapan muncul di hati kami semua. Rasa lelah karena kegagalan yang sudah-sudah juga sirna. Masih kuingat saat istriku melarangku pergi karena bosan dengan kegagalan yang kami alami tapi aku menyejukkannya dengan bayangan uang milyaran.Kali kami berangkat dengan keyakinan yang kuat. Sepertimya akupun teramat yakin kemiskinan akan berakhir saat kami pulang dari perburuan tokek ini.

Di sekitar pohon yang dikatakan pemiliknya adalah sarang tokek, kami menangkap tokek dengan cara pasang jaring keliling sebagai antisipasi jika tokeknya Iari ke Iuar. Paranormal yang ikut bersama kami sudah menaburkan ramuannya ke empat sudut yang dibatasi dengan jaring. Yang pasti persiapan kali ml benar-benar Iebih diutamakan. Atas anjuran si paranormal, kami menunggu sampai malam sebelum bertindak. Menurutnya dia akan berkomunikasi dengan penghuni gaib daerah itu agar diberi izin untuk membawa tokek terbesar itu pulang.

Sepertinya waktu berjalan begitu lamban. Kami tidak banyak bersuara di sana, mungkin di dalam hati kami masing-masing hanya ada harapan dan do’a semoga perburuan tokek kali benar-benar menuai sukses.Malamnya, semua berdiri di belakang si paranormal dengan jantung berdebar. Laki-laki separuh baya itu begitu khusuk dengan meditasinya. Lalu keheningan itu terusik dengan suara tokek yang begitu jelas dan keras terdengar.

“Koookk...kookkk.. .“

Kata mereka suara tokek yang sudah - di atas berat 3 ons, akan berubah seperti bunyi seekor ayam. Suasana makin tegang. Apalagi aku, sepertinya nafasku hampir tertahan menahan rasa yang aku sendiri sulit untuk mengungkapkannya.

“Koookk.. .kookkk...” Untuk kedua kalinya, suara itu kembali terdengar. Dan kali ini si paranormal bergerak dan meditasinya dan berdiri, dan berucap dengan suara agak pelan;
“Cepat bergerak! Tangkap tokek itu sebelum hilang Iagi!l”

Tanpa men unggu komando yang kedua, aku dan beberapa teman langsung melompat ke arah suara itu menembus jaring-jaring yang sudah terpasang. Sebuah bayangan mirip dengan kadal melompat cepat berlari mesuk ke dalam sebuah batang kayu tua. Aku bergerak cepat menyergap ke arah batang kayu tua tadi dibantu penerangan cahaya senter di tangan kiriku dan senter besar di tangan sahabatku Wawan.

Tapi karena batang kayu itu agak panjang maka cahaya senter tidak bisa menembus ke dalam lubang. Tapi semua wajah-wajah kami nampak bahagia, karena semua melihat jelas seekor tokek seukuran botol aqua masuk ke lubang itu. Yang pasti bayangan uang ratusan juta sudah terlintas begitu dekatnya.

“Potong dari bawah biar aku tutup atasnya dengan jaring!” Pinta Danu setelah dengan sigap menutup lobang tempat masuk tokek tadi dengan jaring. Aku menyambar kapak kecil dan dengan sekuat tenaga memotong batang pohon itu dari bawah. Hanya dengan hitungan menit batang pohon itu terbelah jadi dua. Tapi sungguh di luar dugaan, tokek besar tadi tak kelihatan lagi. Padahal kalo dilihat tidak ada sedikit celahpun yang bisa membuat tokek itu lepas.

“Ternyata kita masih belum diizinkan untuk mengambil tokek itu!” Suara Si paranormal terdengar berat di belakang. Semua kami menekuk wajah. Jujur, rasa kecewaku sudah di luar batas kemampuanku untuk menahannya. Lagi-lagi hanya pernyataan begitu yang kudengar. Sesaji tidak diterimalah, penghuni setempat gak mengizinkanlah.

“Dasar ghoib keparat!” ucapku spontan.

Si paranormal yang kelihatan paling kaget atas ucapanku tadi. “Sampean gak boleh begitu!”

“Semua penghuni di tempat ini cuma jin keparat! Mereka gak’lebih gak kurang kayak kita juga. Pembohong semua!” lanjutku lagi dengan nada makin tinggi. Semua terdiam. Aku memang sudah tidak peduli. Tiba-tiba dari lubang pohon itu ke luar seekor burung hantu besar yang dapat kami lihat terbang dan hilang kegelapan. Dan dari lubang itu juga menyusul beberapa ekor anak tokek merayap perlahan.

Aku yang masih larut dalam emosi langsung mengayunkan kapak di tanganku dan...Iima ekor anak tokek yang baru ke luar itu mati semua dengan tubuh terputus putus.

“Sabar Mat, tenangkan dirimu! Kita masih di dalam hutan. Tuh lihat! Tokeknya gak ketemu malah yang muncul burung hantu. Ntar kamu bisa kuwalat!” ujar Wawan sambil mengelus pundakku untuk menenangkan.
“Kita semua udah dibohongin sama makhluk keparat Wan! Emang bisa apa penghuni hutan ini sama kita?” emosiku semakin sengit. Sambil mengacungkan kapakku ke arah kegelapan aku berucap lantang.

“Hei jin-jin goblok! Kalau kalian tidak terima, kalian boleh menuntut ganti rugi sama aku!” Usai aku berucap dan kegelapan sana terdengar kembali suara; “Kookkk...kookkk...

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

kookkk Aku terdiam. Jujur, aku merinding. Suara itu memang seperti suara tokek yang tadi kami dengar. Tapi semua itu pasti hanya kebetulan.Berangsur suasana kembali tenang. Kami pun berkemas untuk segera pulang. Jengkel di hatiku juga ikut surut, membeku bersama terpaan angin malam yang makin dingin.

Dua minggu kemudia istriku tiba waktunya untuk melahirkan. Sepertinya yang kurencanakan, aku memanggil bidan ke rumah. Setelah hampir satu jam berjuang dengan rasa sakitnya, akhirnya anakku pun lahir. Tapi. ..jantungku seperti berhenti berdetak. Karena anakku lahir sudah tak bernyawa dengan kondisi tubuh seperti terpotong-potong. Malah yang lebih membuat hatiku pedih, kulitnya mirip seperti seekor tokek bertutul-tutul merah.

Aku tak kuat menahan air mata. Saaat istriku sadar, anak kami telah meningal dengan kondisi demikian, Ia langsung pingsan. Batinku berkecamuk kuat. Apakah semua ini ada hubungannya dengan perburuan tokek kami malam itu? Kebencianku semakin kuat. Andai saat ini ada seribu tokek di depanku, pasti akan kuhabisi semua. Tapi kini seluruh persendianku seperti tak bertenaga. Aku benar-benar larut dalam kesedihan.
Walau aku berserah pada Tuhan, namun kejadian itu sampai kapanpun tak pernah hilang dari ingatanku. Terkadang hidup tidak bisa berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Sampai sekarang Ini Pun aku tetap berusaha mencari uang Untuk kebutuhan keluarga ku.  

 Daftar Sekarang

Cerita Setan Tanpa Kepala Di Rumah Kosong Yang Angker

January 28, 2020 0 Comments
Masterceme - Misteri Nyata Tengah Malam.Rumah tua itu sudah berumur ratusan tahun. Dan hantu yang ada di situ sudah gentayangan sejak hari pertama orang-orang mengumpulkan batu untuk membangunnya.Suatu hari Gintar menemukan sebuah ruangan yang belum pernah dimasukinya. Pintu kayu yang berat didorongnya sampai terbuka. Pintu itu berderit-derit. Kemudian Gintar melangkah masuk. Di atas meja kecil ada lentera yang menyala redup. Dan, samar-samar Gintar melihat ada sosok yang tengah duduk di sebuah kursi di sudut yang gelap.

Cerita Setan Tanpa Kepala Di Rumah Kosong Yang Angker

“Siapa kau?” Mau apa kau? Kenapa kau ada di sini?” tanya Gintar.

Tidak ada jawaban. Gintar membalik, berusaha pergi. Tapi belum sempat menjauh, hembusan nafas sudah terasa di tengkuknya.Gintar berusaha meraih pegangan pintu. Tapi makhluk itu keburu melayang menghampirinya,mengelilinginya berwujud sosok asap hitam.
“Jangan! Berhenti!” Gintar menjerit. “Lepaskan aku!”

 Daftar Sekarang

Hantu itu membuka mulut, memperlihatkan lubang hitam yang mendalam, seolah tanpa dasar. Akhirnya ia angkat bicara, ia berbisik dengan suara menyerupai gemerisik daun-daun mati. “Kau sudah melihatku. Kau tak bisa pergi begitu saja!’

“Jangan!” Gintar memekik. “Lepaskan aku! Lepaskan akul”

Si hantu tidak menghiraukan teriakan Gintar. Ia mengulangi ucapannya dengan suara yang membuat bulu kuduk berdiri. “Kau sudah melihatku. Kau tidak bisa pergi!”Si hantu meraih kepala Gintar. Jarinya yang sedingin es memegang wajah anak itu. Lalu tangannya mengencang. Kepala Gintar pun terpisah dari badannya. Kemudian kepala itu disembuyikan di suatu tempat di rumah tua itu. Setelah itu Si hantu lenyap untuk selama-Iamanya. Tapi jangan disangka rumah tua itu sudah bebas dari hantu.

Kini ada hantu baru yang bergentanyangan di lorong-lorong panjang. Tapi, bukan lagi hantu tua yang berkeliaran, tapi hantu Gintar yang kembali berkeliaran di rumah tua itu. Setiap malam hantu itu menyusuri lorong-lorong, keluar masuk untuk mencari kepalanya yang hilang.

Saat itu sekitar pukul sepuluh malam, kami sedang berkeliaran di luar rumah. Sambil melogok-longok di depan jendela. Lalu, kami pergi ke rumah sebelah, rumah Hendarta. Kami masukkan beberapa potong tulang-tulang ayam ke kotak suratnya, semua orang pasti merinding kalau mereka meraih ke dalam kotak suara, dan ternyata meraba-raba tulang.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

“Aku ingin cari tantangan lain, bagaimana kita mencari kepala hantu yang sering diceritakan orang-Orang,” ujar Selvi ketika kami usai melakukan pekerjaan jahil itu.Aku menatapnya sambil melongo.
“Kau bercanda, ya?”
“Tidak, Robi, aku tidak bercanda,” sahut Selvi, Ialu mendorongku ke belakang.
“Kita perlu tantangan. Kita perlu sesuatu yang baru!” tandasnya.

Sekonyong-konyong bulan menghilang di balik awan, dan pekarangan depan semakin gelap. Aku merinding. Aku langsung merapatkan jaket. “Aku bukannya takut untuk menjelajahi di rumah angker itu berdua saja. Tapi menurutku kita cuma buang-buang waktu.”

Setelah saling beradu argument dengan Selvi, kami akhirnya jadi juga menjelajahi rumah itu. Saat memasuki gerbang rumah itu, suasana tampak gelap gulita. Hanya ada satu lilin di atas pintu depan. Aku membaca prasasti yang ditempelkan di samping pintu.

“Silakan masuk ke rumah tua, dan hidup Anda akan berubah untuk selama-Iamanya.” Membaca prasasti itu aku malah merinding, padahal kalau siangnya tidak sama sekali.Api lilin berkelap-kelip. Pintu kayu yang berat di hadapan kami mendadak membuka dengan sendirinya. Aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi pintu itu konon memang selalu membuka sendiri.

“Sekarang kita mulai menjelajah sendiri!” Selvi menegaskan. Kami sudah mulai bergerak menyusuri rumah itu.Dan salah satu ruangan di seberang lorong terdengar erangan tertahan. Langit-langit di atas kepala kami berderek-derek. Angin mengguncangkan jendela-jendela di ruangan yang baru saja kami tinggalkan.

“Selvi, apa tidak lebih baik kalau kita ?“ kataku.

Tapi Ia sudah bergegas ke ujung lorong. Ia melangkah sambil berjijit, supaya lantainya tidak berbunyi “Ayo Rob, kita cari kepala si hantu,” bisiknya padaku.Kami melewati lorong sempit yang menuju ke kamar sebelah. Kamar itu ternyata kamar Gintar. Gintar yang malang, yang mati tanpa kepala. Pandanganku berhenti di kaki pintu yang menuju lorong. Itu dia. Di Iantai. Terselip di antara pintu dan dinding. Setengah tersembunyi dalam bayang-bayang. Kepala Gintar kali. Aku benar-benar melihat kepalanya. Kali ini bukan tipuan iseng. Aku mehihat tengkorak yang bulat. Lubang matanya yang kosong dan gelap.

Aku melangkah ke pojok yang gelap tanpa melepas pandangan dan kepala itu. Jantungku mulai berdegup-degup ketika aku membungkuk dan meraihnya dengan kedua tanganku. Tapi kepala itu terlepas dari tanganku. Dan menggelinding. Selvi memekik kaget ketika kepala itu menggelinding ke arahnya.

Dalam cahaya lentera yang kemerahan, aku mehihat tampang Selvi yang ketakutan.
“Seivi Aku memanggilnya sãmbil memandang ke bawah dengan tangan menempel di pipi. “Tak kusangka tak kusangka kita akan menemukannya. Aku, aku ,.....’’
Selvi tak beranjak dari tempatnya. Kemudian aku dan Selvi bersama-sama menghampiri cahaya lentera yang kemerahan sambil membawa kepala itu. Satu-satunuya sumber cahaya adalah jendela di ujung lorong. Cahaya pusat yang masuk lewat jendela membuat segala sesautu tampak kebiru-biruan. Suasananya seram sekali.

Kami berdiri di ujung lorong. Menghadap tembok kokoh. Bunga-bunga pada wallpaper di dinding seakan-akan mengembang dan menguncup dalam cahaya lilin yang menari-nari.
“Oh! Ruangan itu dipenuhi sosok-sosok menyeramkan,” kata batinku.Baru beberapa detik kemudian aku sadar temyata yang kulihat cuma perabot yang ditutupi kain putih. Kursi-kursi dan sofa-sofa yang terbungkus kain.

“Kalian menemukan kepalaku?” ltulah yang kudengar. “Kalian temukan kepalaku? Kepalaku sudah ketemu?” tanya sebuah suara dengan tiba-tiba.Anak itu tidak memakai jaket. Cuma kaus turtleleneek dan celana jeans hitam. Rambutnya yang pirang berombak bergerak-gerak ketiup angin.
“Siapa namamu?” tanya Selvi.
“Tejo....ia menyahut. Kami pun memperkenalkan diri.
“Aku ingin melihat hantu,” ujar Selvi.
“Ikut aku,” kata Tejo. Lilinnya nyaris padam ketika berbalik.
“Kenapa kau mengunci kami di sini?” Selvi bertanya dengan ketus.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Aku memandang berkeliling di ruangan yang sempit dan memanjang. Di tiga dinding ada rak yang menjulang dari lantai sampai ke langit-langit. Tak ada jendela. Tak ada pintu lain untuk meloloskan diri.Tejo menyibakkan rambutnya yang pirang panjang dengan tangannya yang bebas. Api lilin di tanganya yang lain menimbuikan bayangan yang meriani-nari di wajahku.

“Namaku bukan Tejo,” ujarnya peIan. Saking pelannya, suaranya nyaris tak terdengar.
“Ta tapi Aku tergagap-gagap.
“Namaku Gintar,” katanya.
“Tapi Gintar kan nama Si hantu,” Selvi protes. “Hantu yang kehilangan kepalanya.”
“Akulah hantu itu,” ia menyahut. Lalu Ia tertawa terkekeh-kekeh. “Aku telah berjanji pada kalian yang ingin melihat hantu sungguhan. Nah inilah aku hantu si Gintar.”
ia meniup lilinnya sampai padam. Dan bersamaan dengan matinya api, ia pun menghilang dari pandangan.
“Kau sudah melihatku. Kau tak bisa pergi.”
“Seharusnya kau tidak punya kepala! Berarti kau bukan Gintar! Kau masih punya kepala!” seru Selvi.
Dalam cahaya redup dan lilin Selvi, aku melihat hantu itu mengembangkan senyum mengejek.
“Kalian keliru,” katanya pelan.
“Keliru sekali. Aku tidak punya kepala. Yang ini cuma kupinjam.”

Ia menempelkan kedua tangan ke pipinya. “Nah lihat baik-baik,” ujarnya. Kemudian ia mulai mencopot kepalanya dari pundak.

“Jangan! Berhenti!” Selvi memekik.
Aku memejamkan. Aku tidak mau melihat bagaimana ia mencopot kepalanya.
“Kepala ini saya meminjam- yang artinya aku butuh mengembalikan.”
“Mengapa?” aku bertanya dengan suara gemetar.
“Karena kepalamu.” ia menyahut. “Aku suka kepalamu.”
“Hah?” kaget Selvi  ngeri. “Kepala yang ini harus segera dikembalikan,sambil bicara secara dingin. “Jadi, sekarang aku akan mengambil kepalamu.”
Aku menatap Gintar sambil memicingkan mata. “Kau cuma bencanda, kan?”
ia menggelengkan kepala, lalu menatapku dengan tajam.
“Aku perlu kepalamu, Selvi,” ujarnya pelan.
“Ta tapi aku juga butuh kepalaku!”aku tergagap-gagap.
“Gintar, kami sudah menemukan kepalamu!” ujar Selvi dengan gemetar.
“Benar, kami sudah menemukannya, tapi kepala itu tertinggal di ujung lorong,” tegasku membantu Selvi memberikan penjelasan.Rupanya hantu itu tidak perduli dengan penjelasan kami. “Serahkan kepalamu”

Kami kemudian mencoba kabur dari ruangan itu. Tapi, hantu iti terus mengejar kami. Di sebuah lorong kami akhirnya terdesak dan tidak bisa Iari lagi. Aku dan Selvi sudah pasrah. Tapi, kemudian tiba-tiba datang benda yang seperti terjatuh dari langit dan mengenai lantai. Kepala itu, kenapa kepala itu tiba-tiba saja sudah berada di dekat kami? Di antara ketakutanku, aku menyaksikan hantu Gintar itu memungut kepalanya dan kemudian memasangnya dengan hati-hati.

Setelah kepalanya menempel di lehernya, matanya yang hijau tiba-tiba menyala. Pipitnya berkedut-kedut. Ails matanya yang putih pucat naik-turun. Sosok itu kemudian dengan ringan melayang tanpa suara sedikit pun. Dan, akhirnya hilang dalam kegelapan. Aku dan Selvi baru saja melihat Si hantu tanpa kepala. Hantu si Gintar, anak laki-laki yang meninggal seratus tahun yang lalu.

 Daftar Sekarang

Sunday 26 January 2020

3 Jenis Ritual Tolak Bala Yang Ada Di Suku Indonesia

January 26, 2020 0 Comments
Masterceme, Mistis - Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki ritual tolak bala yang bertujuan untuk menjaga keselamatan warganya tersebut.

3 Jenis Ritual Tolak Bala Yang Ada Di Suku Indonesia

1.Jimat Tolak Bala Suku Dayak

Suku Dayak memiliki jimat penolak bala yang dinamakan Penyang atau Penyong. Benda keramat itu diwariskan secara turun-ternurun oleh keluarga suku Dayak. Bentuknya bermacam-macam. Ada yang berupa kayu-kayuan, batu-batuan, botol-botol kecil yang tertutup rapat, juga taring binatang. Biasanya pemilik penyong menjadikan jimat itu sebagai mata kalung atau diikat bergelantungan pada sarung mandau.
Sebagian besar Suku Dayak meyakini penyang dihuni Jata Lalunjung Panjang yang bertempat tinggal di langit ke tiga.Karenanya, Suku Dayak yakin penyang yang mereka punyai memiliki kemampuan khususnya. Seperti bisa membuat kebal, menjadi berani, dan lain sebagainya.

Tidak cuma itu, ada pula penyang yang diyakini mampu menolak bala, bencana, mengobati orang sakit, menghindari gangguan makhluk halus, dan lain-lain.
Namun, pemilik penyang harus berhati-hati dalam menjaga jimat tersebut. Sebab, ada pantangan yang tidak boleh dilanggar. Salah satu pantangan yang paling umum ialah dilarang dilangkahi.

 Daftar Sekarang

2.Ritual Tolak Bala Suku Using

Lain lagi Suku Using di Desa Kemiren Banyuwangi. Mereka memiliki tradisi setiap usai yang dinamakan Barong Ider Bumi. Sebuah ritual adat yang digelar untuk menjauhkan desa dari marabahaya. Ritual adat bersih desa ini dilakukan masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi ini setiap 2 Syawal. Tradisi ini ditandai dengan mengarak barong mengelilingi desa yang diakhiri dengan kenduri masal oleh warga di sepanjang jalan desa.

Pada Idul Fitri 1437 Hijriyah lalu, ritual Barong Ider Bumi digelar pada Kamis (7/7) tepat puku 15.00 WIB. Tradisi adat ini diawali ritual sembur othik-othik, yakni ritual melempar (menyembur) uang receh yang dicampur beras kuning dan bunga.
“Melempar uang receh dalam ritual ini melambangkan usaha warga untuk membuang (melempar) sial dari Desa Kemiren,” kata Suhaimi, ketua adat Desa Kemiren.

Usai ritual sembur othik-othik, seluruh warga mengarak tiga barong Osing yang diawali dari pusaran (gerbang masuk) desa ke arah barat menuju tempat mangku barong sejauh dua kilometer. Selain warga, para sesepuh juga ikut berjalan mengarak barong-barong tersebut sambil membawa dupa dan melafalkan doa-doa untuk keselamatan seluruh warga.

Setelah diarak sejauh dua kilometer, para Barong digiring kembali ke pusaran untuk selamatan bersama.dengan menggunakan tumpeng ‘pecel pitik’ (ayam kampung yang dibakar dengan ditaburi kelapa) sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keberkahan.
Puluhan tumpeng ‘pecel pitik’ ditata rapi berjajar disepanjang jalan. Masyarakat dan pengunjung yang menyaksikan ritual sakral ini juga turut diajak kenduri karena setiap rumah membuat tumpeng yang sengaja disuguhkan untuk dinikmati warga lain yang hadir. Sangat meriah namun tetap sakral. Ritual ini telah dilakukan masyarakat Desa Kemiren sejak ratusan tahun yang lalu. Konon, saat itu Desa Kerniren terkena pageblug (wabah penyakit). Banyak orang yang pagi hari sakit sorenya meninggal. Tidak hanya wabah kematian yang menyerang warga, ratusan hektar sawah juga diserang hama sehingga menyebabkan gagal panen.

 Warga pun mengadakan tirakatan dan berdoa memohon petunjuk dan Yang Maha Kuasa.
Akhirnya, salah seorang tetua adat Desa Kemiren yang bernama Mbah Buyut dli mendapatkan wangsit lewat mimpinya. Dalam mimpinya, disebutkan untuk mengusir penyakit dan hama yang melanda desa, penduduk harus mengadakan selamatan kampung dengan menggelar ritual arak-arakan barong untuk menolak bencana. Warga pun lalu melaksanakan ritual sesual mimpi tetua desa. Dan terbukti benar, usai arak-arakan barong dilakukan, bencana menjauh dan desa menjadi damai sejahtera.

Barong adalah kostum dengan topeng dan asesoris yang merupakan penggambaran hewan yang menakutkan. Barong ini dipercaya oleh masyarakat Using memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat. Sejak saat itulah, ritual arak barong yang kini disebut Barong Ider Bumi ini menjadi tradisi warga Kemiren. Setiap 2 Syawal, barong diarak keliling desa dengan diiringi pembacaan macapat (tembang Jawa) yang berisi doa kepada Sang Khalik dan nenek moyang untuk menolak bahaya (bala) yang mengancam keselamatan penduduk desa.

Barong Ider Bumi ini salah satu agenda Banyuwangi Festival 2016.Pemda memasukkan tradisi ini ke dalam agenda wisata Banyuwangi Festival (B-Fest). ini dilakukan untuk menguatkan tradisi lokal agar tidak punah, senta sebagai syi’ar agar budaya asli Banyuwangi bisa dikenal masyarakat luas,” kata PIt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda saat menghadiri acara tersebut.

Ritual adat ini menjadi salah satu atraksi budaya yang menarik para warga. Ribuan warga terlihat tumplek blek memadati jalan sepanjang desa yang menjadi rute arak-arakan barong. Mereka bukan hanya warga lokal, namun juga masyarakat dari luar daerah Banyuwangi.

Seperti yang dituturkan Adam, pemudik asal Bandung. Kalau pas mudik ke rumah mertua, saya pasti nonton sama keluarga. Makan-makan pecel pitik nya ini Iho yang ngangenin. Keakrabannya sangat kental, selalu bikin rindu Banyuwangi. Saya terakhir nonton delapan tahun yang lalu. Jadi seneng banget, hari ini bisa ngikutin tradisi ini lagi,” kata Adam.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

3.Ritual Tolak Bala Metulak Suku Sasak

Upacara Metulak yang dilakukan Suku Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat sampai saat ini masih dilestarikan. Kata Metulak sendiri berasal dan kata “me” dan “tulak”. Kata “me” dalam bahasa sasak adalah awalan yang bisa disisipkan kepada kata apa saja dan kata “tulak” berarti kembali. Secara keseluruhan arti dan kata metulak adalah mengembalikan atau lebih dikenal dengan tolak bala.
Upacara ini bertujuan untuk untuk menolak hama, penyakit, bencana dan gangguan roh jahat. Upacara metulak dikenal juga dengan istilah bersentulak. Upacara ini dilakukan oleh leluhur pra Islam, tetapi seiring clengan masuknya Islam, Upacara Metulak tetap dilaksanakan dengan memasukan unsur-unsur keislaman ke dalam upacara tersebut.

Konon, Upacara Metulak pertama kali dilaksanakan oleh leluhur Suku Sasak di Desa Pujut, Lombok Tengah. Akan tetapi, belum ada sumber yang menyebutkan kapan tepatnya upacara itu pertama kali dilakukan. Hanya saja sumber lain menyebutkan bahwa islam masuk ke Pujut sekitar abad ke-16 dengan tokoh penyebar agama Islam adalah Wali Nyatok.

Pelaksanaan upacara adat Metulak disesuaikan dengan tujuannya. Misalnya jika upacara bertujuan untuk menolak wabah penyakit dilaksanakan sekitar 4 tahun sekali atau ada juga yang melakukan upacara metulak dalam kisaran waktu 1 atau 6 tahun sekali.

Setidaknya ada bebenapa perisitiwa dimana masyarakat suku sasak biasa melakukan Upacara Adat Metulak diantaranya adalah saat seseorang atau keluarga tertimpa sakit, saat pendirian dan penempatan rumah baru, saat pemotongan rambut bayi, saat keberangkatan haji, saat tertimpa wabah penyakit cacar dan saat padi baru berisi. Lazimnya upacara metulak ini dilaksanakan selama dua hari dua malam. Upacara ini dipimpin oleh seorang kepala desa (datu) dan dibantu oleh orang yang dituakan (penowaq), pembantu kepala desa (keliang), kyai, kelompok pembaca lontar (petabah), dukun (belian) dan pemangku.

Semua anggota prosesi ini memiliki tugas masing-masing yakni kepala desa bertugas memimpin upacara dengan dibantu keliang, penowaq bertugas untuk mengundang roh leluhur dari Dewi Anjani penguasa Gunung Rinjani dengan dibantu para perempuan yang sudah tidak haid lagi atau menopause dan kyai bertugas memimpin doa. Upacara ini biasanya digelar di rumah yang mempunyai hajat kecuali jika upacara dilakukan untuk menanggulangi wabah cacar biasanya dilakukan di rumah adat desa.

Upacara ini dihadiri oleh keluarga, kerabat dan warga desa yang masing-masing telah membawa botol kosong dan uang sebanyak 9 kepeng (uang koin yang hanya digunakan untuk sarat ritual saja tidak dipergunakan untuk alat tukar). Botol tersebut nantinya akan diisi air yang telah didoakan oleh belian lalu diminumkan kepada anggota keluarga yang sakit atau juga sebagai obat penolak bala.

Prosesi Adat Metulak ini terbagi menjadi 3 bagian yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan penutup. Pada tahap persiapan dilakukan musyawarah untuk mengambil keputusan tentang tempat, waktu dan proses penyelenggaraan upacara. Musyawarah ini dilakukan di rumah kepala desa atau di rumah pemuka adat atau pemuka agama setempat.

 Setelah itu setiap rumah tangga membuat saweq. Kemudian mendirikan terop dan bambu dari anyaman daun kelapa (kelansah), mendirikan pondok bambu yang beratap ilalang tanpa dinding (das), mendirikan tempayan yang ditutup kelambu, menyiapkan lima penginang yaitu penginang selao, tulis, tombak, rowah dan sembeq, pembacaan lontar hikayat Nabi Yusuf, memasak gulai ayam dan menggelarTarung Parasean.
Dan untuk menghias tempayan dibutuhkan tanaman seperti nagasari, tandan uwan atau injan bonteyang termasuk tumbuhan yang langka sehingga harus dicari ke hutan atau desa lain.

Di tahap pelaksanaan, upacara ini dilaksanakan setelah Shalat lsya dengan diawali dengan pembacaan banzanji secara bergantian oleh jamaah, proses ini terbilang lama karena Banzanji yang dibaca berjumlah ratusan bait. Selama pembacaan Banzanji ini terus disuguhkan berbagai jenis makanan khas Lombok yang disebut dengan istilah Metun Manaek.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Makanan-makanan yang disajikan memilki symbol-simbol tensendiri yaitu tape (poteng) yang menyimbolkan daging manusia, tebu sebagai symbol tulang, sumping symbol sumsum, jongkong symbol isi tubuh manusia, ketupat dan tekel symbol pria dan wanita serta rowut symbol kehidupan.

Seusai pembacaan barzanji dilakukan pembacaan kisah (cakepan) nabi yusuf yang tertulis dalam lontar, dibacakan oleh petabah, kyai dan pemangku, selesai pembacaan bait ke 9, pembacaan dihentikan lalu kyai atau pemangku mencicipi serabi, serabi dicampurkan dengan santan,lalu digarami dan dicicipi selama 3 kali lalu pembacaan barzanji ini dilanjutkan setiap di akhir bait cerita Nabi Yusuf dilemparkan ke dalam sumur oleh saudaranya lontar dimasukan ke dalam air.

Setelah prosesi ini selesai acara dilanjutkan dengan makan bersama, sebelum makan dimulai di depan kyai diatur dolang, panginang rowah, air bunga celupan lampu biji jarak dan kemenyan. Seusai makan para pemangku mencampurkan air seloa dan air bunga celupan lampu biji jarak.

Air ini kemudian dibagikan kepada warga kemudian warga menyiramkan air di sekitar kandang atau di sawah dan diminumkan pada keluarga yang sakit. Air ini dipercaya bisa menolak bala. Setelah prosesi ini selesai keesokan harinya diadakan tarung peresean yakni tarung antar dua orang dengan menggunakan sebilah rotan. Setiap orang dibekali tameng kulit kambing atau rajutan rotan. Permainan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari.

 Daftar Sekarang

Follow Us @soratemplates