Legenda Legetang Desa Dieng Yang Hilang Dalam 1 Malam Dan Gunung Terbelah

Indonesia, Legenda - Siapa yang tidak kenal dengan dieng, kota di wonosobo ini memang sedang menarik perhatian banyak wisatawan. Alamnya yang indah, pemandangan pegunungan yang dingin dan hijau. Bahkan setiap bulan agustus, selalu diadakan festival dieng untuk pencukuran anak gimbal. Di dieng memang terkenal dengan cerita mistis dan aneh yang banyak sekali. Salah satu cerita yang paling terkenal di dieng adalah tragedi legetang, sebuah desain di dieng yang tiba-tiba hilang dalam sekejab. Kisah didalamnya hampir sama dengan kisah kota sodom dan gomora yang tiba-tiba hilang. Mari kita bahas semua tentang tragedi mengerikan di dieng ini.

Dibandingkan desa lain di dieng, tempat ini memang wilayah yang subur. Pertanian sangat tumbuh subur disini. Semua warganya menjadi petani yang kaya raya. Semua tanaman yang dibudidayakan pasti akan tubuh dengan berlimpah. Tapi sayangnya semua warganya bukan tipe orang yang mau bersyukur. Mereka lebih banyak melakukan maksiat. Perjudian, minum-minuman, seks sesama jenis dan masih banyak lainnya. Setiap malam mereka melakukan tarian lengger dan berujung ke pesta seks. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1955.

Ketika semua warga sedang asyik menikmati tarian lengger, tiba-tiba hujan turun. Semua warga sedang asyik menikmati tarian lengger, semua orang mabuk, banyak yang melakukan perzinaan. Tidak pandang bulu laki laki dan laki laki, laki dan perempuan, anak dan orang tua. Semuanya berbaur menjadi satu. Mereka pun tidak pernah memperdulikan hujan yang turun. Tiba-tiba ledakan dahsyat datang dan meluluhlantakan desa legetang dengan sekejab. Gunung pengamun-amun yang terletak tak jauh dari desa terbelah dan menimbun desa. Hampir semua rumah hilang dan tidak ada yang terlihat sama sekali. Desa memiliki tekstur yang melengkung, dengan adanya tumpukan dari gunung membuat tanah desa meninggi dan rata. 300 orang lebih meninggal dan banyak yang dibiarkan terkubur.

Ada yang aneh dari peristiwa hilangnya desa legetang ini, seolah-olah tanah digunung melayang begitu saja sampai ke desa. Antara gunung dan pemukiman, terdapat sungai dan lereng. Tapi anehnya sungai dan lereng tersebut tidak tertimbun sama sekali dengan longsoran. Tanah dari gunung langsung longsor begitu saja sampai ke desa. Banyak warga sekitar yang mempercayai hal ini, karena memang terlihat sangat aneh. Jika anda datang ke dieng, bisa melihat tugu peringatan yang dibuat dari beton. Lokasinya ada di desa pekasiran, kecamatan batur, banjarnegara.

Mungkin peristiwa ini menjadi peringatan dari allah swt. Seperti kaum sodom dan gomora yang hilang begitu saja. Zina, judi dan lainnya memang sangat di larang oleh allah swt. Sehingga desa tersebut seperti diberi laknat oleh allah. Padahal semua warga diberi kemakmuran yang sangat banyak, tetapi tidak pernah mau bersyukur. Bahkan masjid dijadikan tempat untuk berjudi.

Saat ini di sekitar tugu peringatan desa legetang dijadikan bercocok tanam oleh warga sekitar. Ditanami berbagai macam jenis tumbuhan sayur. Sekarang dieng sudah menjadi desa yang religius. Banyak dibangun masjid dan acara keagamaan. Semoga kisah ini bisa menjadi pembelajaran buat pada kita semuanya .