Indonesia, Horror - Sebagian kita pastinya pernah mencium aroma mewangi di kala malam. Entah dari mana jluntrungannya, namun aroma itu kadang semakin kuat dan menyengat. Kita sangat percaya bahwa aroma itu timbul karena adanya makhluk halus. Paling spesifik adalah kuntilanak. Namun ada yang mengaitkannya dengan penjaga ghaib di rumah masing-masing. Mereka terkadang benar-benar menjaga karena merasa ikut nimbrung. Sebaliknya, ada pula penjaga yang usil dengan beragam penampakan dan gangguan.
Bagi makhluk yang dianggap baik,mereka tidak akan menunjukkan diri ataupun mencoba memberi tanda-tanda. Di sisi lain, penghuni yang usil akan menggoda siapapun, termasuk tamu. Kebanyakan, orang yang diganggu adalah anak kecil dan wanita. Keduanya dianggap paling dominan dan mampu merasakan keberadaan makhluk astral tersebut.
Gangguan pada anak biasanya menjadikannya sakit. Cirinya, suhu badan anak akan meninggi, namun telinga dan kaki tidak menunjukkan hawa serupa. Anehnya, penyakit tersebut hampir tak mampu didiagnosa oleh dokter. Meskipun sang dokter memberikan beragam resep, nyatanya obat tersebut tak mampu menyembuhkannya. Satu-satunya cara adalah memberikan sawan kepada bocah itu. Racian sawan lumayan terkenal di Indonesia terutama Jawa. salah satu racikannya membutuhkan sejumput tanah dari perempatan atau pertigaan.
Adonan tersebut kemudian dioleskan pada telinga, telapak tangan dan kaki. Pascadiberi raciakan tersebut, berangsur-angsur, suhu anak akan kembali normal. Hal yang paling parah adalah si anak diajak berkomunikasi bahkan ditakut-takuti. Hal ini sering terjadi dan orang tua hanya menganggap bahwa si anak sedang bermain dengan teman imajinasinya. Dalam hal ini, orang tua patutnya waspada karena keganjilan demi keganjilan tidak berlangsung begitu saja. Apalagi jika kawasan rumah sering tercium aroma bunga, seperti melati. Kita selalu terheran dengan pertanyaan, dari mana sumber wangi tersebut? Padahal kita sendiri tidak pernah menanam bunga di sekitaran.
Penghuni ghain yang jahil kepada ibu hamil berbeda dengan anak kecil. Namun tetap menyeramkan dan membuat bulu kuduk meriinding. Masih dengan wewangian yang tercium, biasanya mereka mampu mendeteksi keberadaan si ghaib itu. Lebih sensitif lagi, wangi kembang itu akan sirna dan beralih bau busuk menyengat. Itulah bau asli dari makhluk astral itu. Tidak hanya di situ, perwujudannya pun terkadang terlihat meski sekelebat. Tidak dapat dipungkiri, makhluk astral memang suka dengan ibu hamil dan janin. Hantu semacam itu juga sangat tenar di Indonesia dan mampu menyebabkan keguguran pada janin. Mengingat, teror dan penampakan si mahluk jahil itu akan menimbulkan tekanan dan traumatik.
Jika aroma melati identic dengan makhluk sekelas Kuntilanak. Aroma lain juga muncul sebagai identitas makhluk astral lain. Sebut saja aroma ketela gosong. Jenis bau ini diidentikkan dengan jin atau genderuwo. Tidak berbeda jauh dengan aroma melati, sumber aroma ketela gosong itupun tidak pernah diketahui. Fungsinya juga sama, makhluk astral itu menyembunyikan aroma aslinya dan menggantinya dengan bau yang paling dekat dengan dirinya. Biasanya, aroma ini sangat terasa di beberapa tempat. Semisal, area pekuburan, jalan besar, dan depan rumah.
Beberapa orang hanya menepis dan menyederhanakan aroma itu. Padahal, aroma itu sama dengan tanda makhluk ghaib berada di sekitar kita. Gangguan tersebut dapat berlanjut ke gangguan lain dan dapat merugikan. Oleh sebab itu, beberapa pencegahan dan penolakan harus dilakukan. Salah satunya, mendekatkan diri kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan masing-masing.
No comments:
Post a Comment