Inilah 10 Fakta Menarik Dan Mencengangkan Tentang KKN Désa Penari

KKN adalah kegiatan wajib bagi mahasiswa semester akhir. Biasanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilakukan selama satu bulan atau dua bulan bergantung kebijakan kampus. Belum lama ini viral kabar KKN desa penari. Kisah ini heboh di media sosial, barangkali sobat juga mendengar kisah viral ini. Namun, apakah sobat juga tahu apa saja fakta menyeramkan terkait KKN di desa penari? Jika sobat penasaran, berikut beberapa kisah yang yang siap membikin bulu kuduk merinding seketika.

Makhluk Menyeramkan yang Sering Menghantui Nur

Dalam hati, Nur sering merasakan hal yang ganjil. Saat observasi, Nur sempat melihat sosok makhluk besar dengan tubuh yang dipenuhi bulu, bermata merah dan bertanduk kerbau. Makhluk itu menatap ke arah Nur seakan-akan tidak menyukai kedatangan Nur. Memang, sepintas Nur terlihat religius. Sobat, selama perjalanan Nur hanya berdoa semoga Anggota KKN nya bisa selamat sampai KKN selesai dilaksanakan. Mereka pun menaiki mobil elf. Saat di tempat pemberhentian lampu merah, ada pengemis yang menotok dengan keras kaca mobil mereka dan membuat semua orang kaget. Dari bibir kakek itu, Nur bisa membaca, orang itu seperti mengatakan supaya tidak pergi kesana.

Kidung Jawa dan Suara Gamelan

Sepanjang perjalanan dari tempat pemberhentian sementara, suasana hutan sangat sepi dan sunyi.  Tiba-tiba saja, Widya mendengar suara gamelan dan ia melihat seorang wanita sangat cantik sedang menari dengan anggunnya. Wanita itu memandang ke arah Widya, kemudian Widya pun balik menatap.  Wanita itu pun lenyap dari pandangannya.  Hal serupa pun dialami oleh Nur. Ia juga melihat penari wanita di tengah gelap gulitanya hutan. Penari yang dilihat Nur begitu cantik dan sangat gemulai menarikan gerakan demi gerakan, tetapi entah apa yang sebenarnya ingin ia penari tersebut sampaikan.

Waktu yang Terasa Lama

Hal yang dirasakan oleh Widya adalah lama waktu tempuh. Saat Widya sampai Desa Penari, dia mengeluhkan kepada Pak Prabu bahwa lokasi desanya sangat pelosok. Namun, hal tersebut disanggah oleh Pak Prabu dengan mengatakan bahwa desa penari tidak pelosok karena hanya 30 menit dari kota. Bahkan teman-teman Widya yang lain juga merasa bahwa waktu tempuh dari perbatasan ke desa tidak lama.  Tapi, yang terjadi sebaliknya, Widya tak hanya merasa satu jam, tapi sampai terasa setengah hari. Widya pun merasa bingung dengan semuanya. Ini menambah kisah mistis di desa penari

Sosok Asing yang Mengintip Nur

Desa ini menggunakan genset sebagai sumber listrik utama.  Saat malam hari, mereka berganti menggunakan lampu petromax. Malam itu terasa sangat sepi dan hening, semuanya sudah terlelap. Saat itu pula Nur belum tidur, dia masih mengerjakan proker yang belum selesai.  Tiba-tiba saja, suasana berubah mistis. Ia melihat sosok bermata merah mengintipnya dari sebuah celah dinding. Sontak Nur kaget, dia pun dengan ketakutan mempertahankan diri dengan membaca ayat kursi. Setelah itu, terdengar suara papan kayu yang digebrak. Sesaat makhluk itu pun menghilang. Barangkali makhluk itu kesal karena dibacakan ayat kursi.

Suasana Mistis di Sinden

Cerita misteri desa penari tidak sedikit, ada banyak versinya.  Sinden adalah kolam tempat keluarnya sumber mata air dari dalam tanah. Di suatu sore menjelang Maghrib, Nur dan Widya berniat ingin mandi. Namun, karena sulitnya akses air bersih, tak ada kamar mandi pribadi di beberapa rumah. Mereka pun mandi di sinden, dekat sungai yang ada bilik mandinya. Nur pun mandi terlebih dahulu dan Widya berjaga di luar. Ada versi menyebutkan, bahwa di dalam bilik itu Nur melihat kendi air berisi penuh dengan rambut. Nur pun kaget dan berusaha membuka pintu bilik. Tapi sobat, seolah ada yang menahan pintu, Nur tidak bisa membuka bilik. Ia pun terjebak dalam ketakutan. Nur berusaha memanggil Widya, tapi tak ada jawaban.. Ternyata, di dalam bilik itu ada makhluk raksasa yang tingginya hampir menyentuh langit-langit bilik. Nur pun beristighfar, ia berdoa sambil melempari batu. Sejenak makhluk itu pun lenyap. Sementara di luar, Widya mendengarkan ada suara kidung dari dalam bilik. Ia memanggil Nur, namun tak ada jawaban pula. Selang beberapa menit  Nur telah keluar dari dalam bilik.  Gilirannya Widya mandi, di dalam dia juga mengalami hal ganjil. Saat ia melepaskan baju, Widya melihat sosok wanita cantik jelita yang memandanginya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita itu tersenyum kepadanya. Saat itu pula Widya mendengar suara kidung di luar bilik, tempat Nur berdiri. Sementara, Nur juga mendengar suara kidung dari dalam bilik. Nur memanggil Widya, namun tak ada jawaban.  Ia pun mengintip dari celah bilik. Anehnya, di sana bukan Widya yang mandi, tapi sosok wanita cantik yang sedang mandi dengan anggunnya. Wajah wanita itu persis seperti penari yang pernah ia lihat di hutan. Setelah keduanya selesai mandi, masing-masing memasang wajah bingung terlebih, Nur berpikir bahwa yang sedang diincar dirinya atau Widya.

Misteri Tempat Bernama Tapak Tilas

Tapak tilas, meski hanya sebuah bangunan tua yang menjadi tempat gamelan jawa, tempat ini adalah tempat yang suci tak ada satupun orang yang boleh melewati tapak tilas ini. Siapapun dilarang keras untuk melintasinya. Kesakralan tapak tilas ditandai dengan adanya kain merah dan janur kuning.

Suatu hari, Nur penasaran mengapa tempat itu seolah dikeramatkan. Ia pun nekat pergi melewati batas tapak tilas dengan berjalan terus ke dalam. Di dalam sana, dia menemukan bangunan mirip balai desa beratap khas rumah jogjo. Bangunan itu terbengkalai dan banyak terdapat gamelan. Di belakang bangunan itu ada sebuah gubuk yang lusuh. Tiba-tiba, ia bertemu dengan Bima dan Ayu. Mereka pun kaget bertemu dengan Nur. Seketika Nur tercengang dan marah mengetahui Bima dan Ayu yang sudah melakukan hal yang terlarang sampai dua kali.

Pengalaman Mistis Wahyu dan Widya

Cerita horor desa penari pun berlanjut. Pada hari itu, Widya dan Wahyu pergi ke kota untuk membeli kebutuhan KKN dengan mengendarai motor milik Pak Prabu. Setelah selesai berbelanja, Wahyu mengisi bensin di pom bensin. Di sana dia bertemu dengan penjual cilok dan penjual cilok memberikan nasehat agar berhati-hati, serta memperbanyak doa. Apabila mendengar sesuatu, jangan di hiraukan dan teruskan. Jika dibuat celaka, sebaiknya jangan berhenti, juga jangan perdulikan apapun.

Selama perjalanan, Wahyu malah berandai-andai jika nanti motor mereka mogok atau ban meletus. Baru saja dia menutup mulut, motor pun tiba-tiba mogok. Akhirnya, mereka terpaksa berjalan kaki di gelapnya hutan, sembari Wahyu menuntun motor. Beberapa lama kemudian, tiba-tiba mereka mendengar suara seperti resepsi  hajatan. Semakin mereka berjalan, suara itu makin keras bahkan di ujung jalan ada janur kuning melengkung.  Terkejut mereka, hutan yang gelap, malam lagi kok bisa ada perkampungan yang ramai hajatan. Sesaat pun mereka didatangi kakek tua. Beliau menawarkan akan memperbaiki motor mereka.  Sambil menunggu, kakek menghidangkan makanan.  Suasana sangat ramai, ada penari cantik yang mukanya familiar bagi Widya. Motor pun telah selesai diperbaiki,  kakek memberikan bingkisan makanan bagi mereka yang terbungkus koran. Mereka pun berpamitan dan mengucapkan terima kasih. Wahyu pun segera gas poll, Akhirnya sampai di desa Penari. Lalu, dia membuka bingkisan tadi. Ya, keanehan peristiwa KKN desa penari bermula, koran berubah wujud menjadi daun pisang dan isinya adalah kepala monyet yang darahnya masih segar dan berlendir.

Kejadian Aneh tak Masuk Akal yang Dialami Widya

Di suatu malam, saat malam telah larut, Nur terbangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik dari luar rumah. Disana sudah ada teman-temannya, juga ibu pemilik rumah yang menyuruh mereka masuk. Ayu bercerita pada Nur bahwa Wahyu melihat Widya sedang menari sendirian di tanah lapang. Tapi, anehnya Widya keluar rumah mengejar Nur yang katanya Nur menari di tanah lapang.

Kelakuan Bima

Sering sekali Wahyu dan Anton melihat Bima berbicara dan tertawa sendirian, bahkan lebih dari itu mereka sering melihat Bika onani di dalam kamar. Kata Anton, dia sering mendengar suara perempuan, tapi tidak ada satupun perempuan yang keluar dari kamar. Pada suatu hari, Anton dan Nur membuktikan itu. Saat itu, ada Bima di kamar dan yang mengerikan ada ular hijau keluar dari lemari, lalu pergi lewat jendela.

Rambut yang Keluar dari Mulut Widya

Malam hari, terdengar suara di Pawon (dapur dalam bahasa Jawa). Widya pun menuju Pawon, ia menyibak tirai, dilihatnya Nur sedang meneguk air kendi, dia masih mengenakan mukena. Widya pun merasa haus juga. Dia ikut meneguk air, sesaat setelah ia menelan air, dari mulutnya keluar 3 helai rambut. Ia melihat di dalam kendi, ada segumpal rambut. Hal ini membuat Widya terpikirkan sampai ia sakit 3 hari. Ini pun menjadi cerita mistis desa penari.

Sobat, demikian sepuluh kisah misteri desa penari. Memang, dimanapun berada kita harus menaati peraturan dan adat yang ada di situ meskipun itu bertolak belakang dengan nurani kita. Mungkin itu bisa jadi sikap kita menghormati dengan adat mereka. Selain itu, sobat juga jangan banyak kepo dengan hal yang diluar nalar. Ya, memang tidak masuk akal. Tapi, yang namanya dunia gaib itu memang ada kita harus percaya itu. Semoga kita semua terhindar dari hal mistis yang berhubungan dengan makhluk tak kasat mata. Semoga cerita KKN desa penari ini bisa menjadi pelajaran bagi kita.